untitled (1)

Hai teman....
mau nulis lagi neh....
aku pingin melukiskan dalam kata2 sebuah kata "perempuan"
Ehmmm...
Gak mungkin banget aku bisa hidup tanpa seorang perempuan
karena aku penggemar berat perempuan
Gak mungkin banget aku bisa membenci perempuan
gila apa diriku sampai bisa membenci perempuan
Dirumah aja aku dikelilingi perempuan
aku dihidupi seorang perempuan "my mom"
pacarku aja seorang perempuan
kalau diinget-inget dan dihitung-hitung temen dari SD-Kuliah pasti banyak perempuannya
memang sentuhan seorang perempuan memang bikin beda
dari cara berpikirnya
dari cara memandang suatu masalah
dari cara penyelesaian masalah
banyak lagi dech...
apalagi dari segi beban yang dipikul aku rasa perempuan lebih berat kerjanya dari pada seorang pria..
coba bayangin aja...
dari bangun pagi udah ngurusi rumah..ngurusi suami...ngurusi makan...
belum lagi kalau dia juga bekerja...
setelah selesai urusan rumah tangga baru berangkat kerja
pulang kerja ngurusi rumah lagi...
ya singkat cerita perempuan "bangun lebih dulu eh tidur belakangan"
para pria hormatilah perempuan..
Tuhan menciptakan perempuan dari tulang rusuk pria...
kenapa koq tidak dari tulang tengkorak pria?
kenapa koq tidak dari tulang tangan pria?
kenapa koq tidak dari tulang paha pria?
kenapa koq tidak dari tulang kaki pria?
kenapa coba?
secara logika saja...
tulang rusuk berada di tengah-tengah tubuh kita betul tidak?
diciptakan tidak dari tulang tengkorak seorang pria dia juga bukan untuk diatas
diciptakan tidak dari tulang tangan seorang pria dia juga bukan untuk disuruh-suruh
diciptakan tidak dari tulang kaki seorang pria dia juga bukan untuk diinjak-injak
perempuan memang diciptakan untuk menjadi teman hidup seorang pria
perempuan yang seharusnya dilindungi seorang pria...

apalagi ya kalau dilihat dari anotomi tubuh
memang perempuan lebih komplit dan jelimet...
coba liat isi perut pria bandingkan sama isi perut perempuan...
wah....
memang berat jadi seorang perempuan (analisaku)
sungguh indah dunia hidup bersama perempuan

aku adalah pengagum perempuan...

continued......